a. Perhatikan dengan seksama dan tetap diam disaat instruktur
mendemonstrasikan tehnik atau memberikan penjelasan,dan katakan secara
bersama sama “ Kamsahamnida “ ketika sudah selelsai, adapun
berbicara atau bercakap-cakap dengan siswa lain maupun bermain atau
bergerak selama instruktur memberikan contoh adalah tidak sopan.
b. Setelah dojang selesai dibersihkan atau disiapkan, usahakan
secepat mungkin berganti pakaian, jangan menunggu instrukur datang
maupun jangan biarkan instruktur menunggu terlalu lama untuk memulai
latihan.
c. Hindari senioritas berlebihan dalam latihan. Ketika berlatih harus saling respek namun tidak perlu memandang tingkatan terlalu berlebihan , sehingga justru jalan latihan tidak sesuai yg diharapkan.
d. Hindari pembicaraan yang tidak perlu ketika latihan sedang
berlangsung, terutama yang tidak berkaitan
dengan tehnik atau
pemahamannya, datanglah ke dojang dengan maksud untuk berlatih, bukan
untuk bergosip maupun mencari kesenangan .
e. Berlatihlah dengan perasaan gembira, tetap tenang dan rileks
namun fokus dan semangat tetap terjaga saat berlatih, walaupun kadang
kita bisa tersenyum atau tertawa karena sesuatu hal, namun sangat
dianjurkan ketika sedang berlatih tetap menjaga keseriusan dan tetap
fokus .
f. Ketika mengalami kesulitan berkaitan dengan tehnik, jangan
terburu-buru untuk langsung bertanya kepada senior yang terdekat maupun
pasangan , namun lakukanlah tehnik dan mencoba ber ulang - ulang,
hingga instruktur mendekat atau datang atau memberikan kesempatan
bertanya maka anda dapat meminta petunjuk atau saran. Bertanyalah dengan
mempraktekkannya, hindari membahas pertanyaan dengan detail berlebih
karena hal tersebut cenderung kurang efektif disaat latihan.
g. Penyerang ( Attacker / Gonyok – ja / Bojoja ) adalah pelatih bagi
bek / penerima serangan ( Defender / Sulkija / Banguh ja ) untuk
belajar. Ketika sedang menjadi defender mintalah koreksi atau masukan
dari attacker terkait soal teknik yang dilakukan untuk merespon
attacker.Selama latihan, Attacker diharapkan untuk kooperatif, namun
bukan berarti berpura-pura dan malah hanya mengikuti dan memberi kondisi
palsu pada defender, namun berikan intensi serangan sesuai dengan
tingkat kemampuan defender, dan lakukan Nak Bop sesuai dengan tingkat
keberhasilan tehnik. Selama latihan, attacker berlatih untuk merasakan
sejauh mana kemampuan defender, serta melatih diri untuk bisa
beradaptasi dengan kondisi dan tehnik defender.
h. Dalam latihan tidak ada perbedaan jenis kelamin, terkecuali
kecuali berkaitan dengan karakter fisik maupun kondisi situasi tertentu.
Menjaga kesopanan terhadap lawan jenis adalah keharusan.
i. Gunakan sebutan “ Sabumnim” ketika berbicara dengan instruktur
selama latihan, dan sebutan “sabum” ketika berbicara dengan senior.
(Jika ada yudanja lain yang ikut berlatih, maka sebutan “Sabumnim ”
hanya digunakan untuk berbicara dengan instruktur, dan judanja yang
lebih junior tetap disebut “sabum”)
j. Awali dan akhiri sesi latihan per-tehnik dengan hormat / Kyeong
rye kepada pasangan latihan, berterima kasih atas bantuan rekan anda dan
sebagai bentuk respek terhadap orang lain.
Baca Lanjutannya :
5. Latihan Hapkido dan hidup keseharian
5. Latihan Hapkido dan hidup keseharian
Sebelumnya :
0 komentar:
Posting Komentar